Dua Hari Berturut-Turut Ilegal Refinery Terbakar di Babat Toman, Kapolsek Dinilai Tak Berdaya

Asap hitam mengepul dari lokasi kebakaran kilang ilegal di Desa Toman, Babat Toman, 29 Juli 2025.
Asap hitam mengepul dari lokasi kebakaran kilang ilegal di Desa Toman, Babat Toman, 29 Juli 2025. ( Foto : 1st — info kota sekayu )

MUSI BANYUASIN ( INFO KOTA SEKAYU )

Dua insiden kebakaran kilang minyak ilegal kembali mengguncang wilayah hukum Polsek Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Dalam waktu dua hari berturut-turut, dua lokasi berbeda dilalap si jago merah, memperkuat indikasi lemahnya pengawasan aparat terhadap aktivitas penyulingan minyak ilegal yang kian mengkhawatirkan.

Insiden pertama terjadi pada Senin siang (28/7/2025) di Desa Tanjung Durian, Kecamatan Lawang Wetan. Lokasi kebakaran diduga kuat merupakan milik warga berinisial ZA. Disusul keesokan harinya, Selasa pagi (29/7/2025) sekitar pukul 06.00 WIB, kebakaran kembali terjadi di Pal 2, Desa Toman, Kecamatan Babat Toman, yang diduga milik seorang bernama Jumi.

Dua kejadian beruntun ini menuai sorotan dari Lembaga Swadaya Masyarakat Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI). Ketua Umum POSE RI, Desri, SH, menyebut kebakaran tersebut sebagai alarm keras bagi aparat kepolisian, khususnya Kapolsek Babat Toman, IPTU Lekat Haryanto, yang dinilai gagal mengendalikan dan menindak tegas praktik ilegal refinery di wilayah hukumnya.

“Ini bukan kali pertama. Sudah sering kilang ilegal terbakar di Babat Toman. Bahkan, sebelumnya ada yang menewaskan warga. Tapi sejauh ini publik belum pernah mendapatkan kejelasan siapa pelaku atau penanggung jawabnya,” ujar Desri dalam pernyataannya.

Desri juga menyinggung insiden kebakaran besar yang terjadi pada 19 Februari 2025 di Pal 8 Desa Pangkalan Jaya, yang menewaskan tiga orang. Namun, menurutnya, hingga kini belum ada keterbukaan dari pihak kepolisian soal penanganan kasus tersebut.

“Tidak ada jumpa pers, tidak ada transparansi. Masyarakat bertanya-tanya, apakah ada pembiaran? Atau bahkan perlindungan terhadap pelaku bisnis ilegal ini?” tegasnya.

Lebih lanjut, POSE RI menduga ada praktik "main mata" antara oknum aparat dan pelaku usaha ilegal. Isu adanya setoran dari pengusaha minyak ilegal kepada pihak tertentu disebut sebagai salah satu faktor mengapa praktik ini terus tumbuh subur.

“Kalau tidak ada permainan, kenapa aktivitas ilegal ini terus berlangsung? Kami akan segera laporkan kasus ini secara resmi ke Kompolnas dan Mabes Polri. Kami juga tengah menginventarisasi seluruh kasus kebakaran refinery di Babat Toman, dan akan menggelar aksi damai di Mapolda Sumsel dalam waktu dekat,” ujarnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polsek Babat Toman belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan dua insiden kebakaran terakhir ini. Masyarakat kini menanti langkah tegas dan transparan dari aparat penegak hukum dalam memberantas mafia minyak ilegal yang telah lama merajalela di wilayah Musi Banyuasin.

(Rilis Tim — Info Kota Sekayu)

Redaksi
Redaksi INFO KOTA SEKAYU

Post a Comment for "Dua Hari Berturut-Turut Ilegal Refinery Terbakar di Babat Toman, Kapolsek Dinilai Tak Berdaya"