Perwakilan Masyarakat Lalan saat menyampaikan aspirasi terkait dugaan pungli peralihan listrik MEP ke PLN. ( Foto : 1st — info kota sekayu )
MUSI BANYUASIN ( INFO KOTA SEKAYU )
Program peralihan listrik dari PT MEP ke PT PLN di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, yang semestinya memberi keringanan bagi masyarakat, diwarnai laporan dugaan adanya pungutan liar (pungli).
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, sejumlah warga mengaku diminta biaya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp1,8 juta per kepala keluarga dengan alasan untuk pergantian meteran listrik.
Menanggapi hal tersebut, masyarakat bersama perwakilan tokoh lokal menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menyampaikan aspirasi serta menyerahkan laporan resmi kepada Inspektorat Kabupaten Muba dan Unit Tipidkor Polres Muba untuk dilakukan penelusuran lebih lanjut.
“Program ini seharusnya meringankan beban warga, bukan justru menambah biaya. Karena itu, kami berharap pihak berwenang menindaklanjuti laporan kami,” ujar salah seorang warga dalam orasinya.
Secara regulasi, dugaan pungutan seperti ini dapat bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, serta berpotensi masuk dalam ranah tindak pidana korupsi apabila terbukti.
Pihak Inspektorat Muba saat dikonfirmasi menyatakan akan menindaklanjuti laporan yang masuk dengan tetap mengedepankan asas profesionalitas dan berpihak kepada kepentingan masyarakat. “Kami berkomitmen melakukan pemeriksaan sesuai prosedur, demi terwujudnya Muba Maju Lebih Cepat,” ujar perwakilan Inspektorat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari para pihak desa yang disebutkan dalam laporan masyarakat. Tim redaksi membuka ruang Hak Jawab bagi pihak-pihak terkait sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
(Redaksi — Info Kota Sekayu)
Post a Comment for "Masyarakat Lalan Laporkan Dugaan Pungutan Liar dalam Peralihan Listrik PT MEP ke PLN"