![]() |
Novia Wulandari tampil membawakan lagu Juada dan Kota Wisata Olahraga dalam pembukaan Porprov XV Sumatera Selatan 2025 di Kabupaten Musi Banyuasin. ( Foto : 1st — info kota sekayu ) |
MUSI BANYUASIN ( INFO KOTA SEKAYU )
Lahir di Plakat Tinggi, Musi Banyuasin, pada 13 September 1996, Novia Wulandari bukan sekadar penyanyi, melainkan sosok seniman yang menghidupkan kembali denyut seni tradisi daerah. Penyanyi, pencipta lagu, penembang, hingga pesenjang, Novia menjadikan musik sebagai jembatan antara budaya dan kebanggaan lokal.
Dalam pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Sumatera Selatan 2025 di Kabupaten Musi Banyuasin, Novia kembali mencuri perhatian publik. Ia tidak hanya tampil sebagai pengisi acara, tetapi juga menghadirkan semangat daerah melalui dua lagu ciptaannya — “Juada” dan “Kota Wisata Olahraga” — yang menjadi bagian dari komposisi musik latar tari kreasi massal 1.000 penari. Kolaborasi tersebut menggambarkan kemegahan dan semangat masyarakat Muba yang bertransformasi menjadi tuan rumah olahraga dan budaya.
Karya-karya Novia seperti Festival Randik, Indu Rentue, dan Beume telah menjadi simbol kecintaan terhadap tanah kelahiran. Melalui musik, ia bercerita tentang kehidupan masyarakat Muba dengan cara yang halus namun kuat. Tidak heran, ia pernah meraih Juara 1 Festival Randik 2018 dan Anugerah Seniman Muba kategori Musik 2023, penghargaan yang menegaskan konsistensinya dalam menjaga tradisi.
![]() |
Pembukaan Porprov XV Sumatera Selatan 2025 di Kabupaten Musi Banyuasin. ( Foto : 2nd — info kota sekayu ) |
Lulusan Program Studi Sendratasik Universitas PGRI Palembang ini juga aktif menularkan ilmunya kepada generasi muda. Sebagai pelatih vokal di Sanggar Belia dan pelatih senjang di Sanggar Sak Ayu di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba, Novia berperan besar dalam regenerasi seniman lokal.
Bagi Novia, tampil di Porprov XV bukan hanya kesempatan untuk bernyanyi di panggung besar, tetapi juga panggilan hati untuk menunjukkan bahwa seni daerah Muba masih hidup dan layak dibanggakan.
“Setiap nada yang saya nyanyikan adalah cerita tentang Muba, tentang siapa kita dan dari mana kita berasal,” ujarnya penuh makna.
Dengan karya dan dedikasinya, Novia Wulandari menjadi simbol harmoni antara seni dan identitas. Suaranya bukan sekadar alunan lagu — tetapi gema yang membangunkan kesadaran akan pentingnya merawat budaya lokal di tengah arus modernisasi.
(Redaksi — Info Kota Sekayu)
Post a Comment for "Novia Wulandari: Dari Plakat Tinggi ke Panggung Porprov XV, Suara Juada yang Menggetarkan Muba"