![]() |
| Warga mendatangi kantor ULP Muba untuk menuntut transparansi proses lelang proyek. ( Foto : 1st — info kota sekayu ) |
MUSI BANYUASIN ( INFO KOTA SEKAYU )
Dugaan praktik tidak sehat dalam proses pelelangan proyek di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja 4 Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memicu protes dari masyarakat dan kelompok penyedia jasa. Sejumlah warga mendatangi kantor ULP Muba, meminta kejelasan terkait dugaan adanya praktik gratifikasi dan permainan proyek pada laman resmi LPSE Muba, Rabu (29/10/2025).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, gejolak ini bermula dari percekcokan antara salah satu pegawai ULP dengan pimpinan asosiasi penyedia jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muba beberapa hari lalu. Insiden tersebut kemudian memunculkan dugaan adanya ketidakterbukaan dalam proses penentuan pemenang lelang proyek.
Dalam aksi damai tersebut, Sujarnik bersama sejumlah rekannya menuntut klarifikasi dari pihak ULP atas dugaan penerimaan gratifikasi sebesar 3% dari penyedia jasa, baik untuk pengadaan barang maupun pekerjaan konstruksi.
“Ada proyek-proyek yang seolah sudah ‘dipesan’ oleh oknum tertentu. Bahkan ada yang mengatasnamakan pejabat utama di Pemkab Muba, salah satunya disebut-sebut menggunakan nama Wakil Bupati. Ini harus segera diusut,” tegas Sujarnik di hadapan awak media.
Ia menilai, tim yang mereka bentuk menemukan indikasi adanya diskualifikasi sepihak terhadap peserta lelang yang diduga dilakukan untuk menguntungkan pihak tertentu.
Sujarnik menegaskan bahwa masyarakat menginginkan pemerintah bersikap tegas menutup ruang bagi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam proses pengadaan barang dan jasa.
“Kami turun bukan untuk membuat gaduh, tapi sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mengawal pembangunan agar sesuai dengan visi Bupati Muba menuju tata kelola pemerintahan yang bersih,” ujarnya.
Massa aksi kemudian diterima oleh Asisten II Setda Muba, Alva Elan, SSTP., MPSDA, yang hadir bersama perwakilan Inspektorat Muba. Dalam kesempatan itu, Alva menyampaikan bahwa pemerintah akan menampung seluruh aspirasi dan menindaklanjutinya secara profesional.
“Kami menghargai setiap masukan dari masyarakat. Semua laporan akan kami sampaikan kepada Bupati Muba untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur,” jelasnya.
Sementara itu, perwakilan dari ULP Pokja 4 Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Muba menyatakan komitmennya untuk melakukan evaluasi internal. Menurutnya, pihaknya tengah menyiapkan penempatan pegawai baru yang dinilai lebih kompeten dan berintegritas di bidang pelelangan.
“Kami berkomitmen memperbaiki sistem agar ke depan tidak ada lagi celah penyimpangan. Integritas adalah kunci utama dalam setiap proses lelang,” tegasnya.
Aksi protes berjalan tertib dan mendapat perhatian luas publik, mengingat isu ini berkaitan langsung dengan transparansi pengelolaan proyek pemerintah daerah yang bersumber dari dana rakyat.
Masyarakat berharap momentum ini menjadi titik awal untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Musi Banyuasin.
(Jamaluddin – Info Kota Sekayu)

Post a Comment for "Diduga Ada Permainan di ULP Pokja 4 Muba, Warga Pertanyakan Integritas Proses Lelang Proyek"