Kang Suli PAN: Wayang Kulit “Wahyu Purbaningrat” Jadi Jembatan Sinergi Pemprov dan DPRD Jawa Timur

Kang Suli Da’im Anggota DPRD Jatim dari PAN menghadiri pagelaran wayang kulit Wahyu Purbaningrat di Balai Desa Bungkal, Ponorogo, sebagai wujud sinergi Pemprov Jatim dan DPRD dalam pelestarian budaya.
Kang Suli Da’im Anggota DPRD Jatim dari PAN menghadiri pagelaran wayang kulit Wahyu Purbaningrat di Balai Desa Bungkal, Ponorogo, sebagai wujud sinergi Pemprov Jatim dan DPRD dalam pelestarian budaya. ( Foto : 1st — info kota sekayu )

PONOROGO ( INFO KOTA SEKAYU )

Pelestarian seni dan budaya tradisional terus digelorakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui pagelaran wayang kulit dengan lakon “Wahyu Purbaningrat” yang menampilkan Dalang Ki Cahyo Kuntadi, pelawak Gareng Tralala, serta sinden kondang Lusi Brahman asal Ponorogo.

Acara berlangsung meriah di depan Balai Desa Bungkal, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu malam (25/10/2025). Warga tampak antusias memenuhi area pertunjukan untuk menyaksikan seni tradisi yang sarat makna tersebut.

Dalam sambutan tertulisnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, yang diwakili oleh Ayi Affandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergi antara Pemprov Jatim dan DPRD Jatim dalam upaya menjaga dan menghidupkan kembali seni tradisi di tengah masyarakat.

“Acara malam ini merupakan hasil sinergi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur dan DPRD Provinsi Jawa Timur sebagai wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga dan menghidupkan kembali seni tradisi di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa wayang kulit bukan sekadar tontonan, melainkan warisan budaya tak benda yang diakui dunia. Pada tahun 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity”, sebuah pengakuan sekaligus tanggung jawab besar untuk terus melestarikannya.

“Wayang mengandung nilai-nilai luhur, filsafat kehidupan, pendidikan moral, dan kearifan lokal yang sarat makna. Dalam alur ceritanya, kita diajak memahami perjuangan, keteladanan, dan pentingnya menjaga harmoni antar manusia dan alam,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Suli Da’im atau akrab disapa Kang Suli, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa pagelaran wayang kulit merupakan wujud nyata kepedulian terhadap pelestarian budaya dan pemberdayaan seniman lokal.

“Wayang kulit adalah warisan budaya yang kaya di Jawa Timur. Dukungan terhadap seniman lokal berarti turut menjaga keberlangsungan seni tradisional agar tetap hidup di hati masyarakat,” ujar Kang Suli, legislator asal Lamongan itu.

Kang Suli juga menegaskan bahwa pelestarian budaya dapat berdampak positif bagi perekonomian dan kesadaran sosial masyarakat, terutama dengan meningkatnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal.

“Melalui pertunjukan wayang kulit, budaya lokal dapat dipromosikan tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional, sehingga meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia,” tambahnya.

Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jatim 9 (Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Magetan, dan Ngawi), Kang Suli berharap kegiatan seperti ini terus digelar untuk mewariskan nilai-nilai budaya luhur kepada generasi mendatang.

“Kepedulian terhadap seni tradisi sangat penting untuk menjaga keberagaman budaya Indonesia dan memastikan tradisi lokal tetap hidup dan berkembang,” pungkasnya.

(Muh Nurcholis — Info Kota Sekayu)
Redaksi
Redaksi INFO KOTA SEKAYU

Post a Comment for "Kang Suli PAN: Wayang Kulit “Wahyu Purbaningrat” Jadi Jembatan Sinergi Pemprov dan DPRD Jawa Timur"