Viral Keributan di ULP Muba, Uang Pecahan Rp100 Ribu Bertebaran — Pokja IV dan Polres Muba Akhirnya Buka Suara

Tangkapan layar video keributan di area ULP Kabupaten Musi Banyuasin
Tangkapan layar video klarifikasi Tansyori terkait kejadian viral yang terjadi di ULP dan Halaman Kantor Pemkab Muba. ( Foto : 1st — info kota sekayu )

MUSI BANYUASIN ( INFO KOTA SEKAYU )

Sebuah video memperlihatkan adanya keributan di area Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) viral di media sosial pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak sejumlah orang terlibat adu mulut hingga dorong-mendorong di sekitar area LPSE dan Kantor Bappeda Kabupaten Muba.

Beberapa saksi di lokasi menyebutkan bahwa peristiwa itu melibatkan pihak yang diduga merupakan rekanan lokal dengan anggota Pokja ULP. Tak hanya itu, dalam video juga terlihat uang pecahan seratus ribuan berserakan di pelataran halaman Pemkab Muba serta seorang pria yang disebut-sebut sebagai aparat dengan pistol bersarung di pinggang.

Peristiwa ini langsung menarik perhatian publik. Banyak warganet menilai keributan tersebut berkaitan dengan dugaan ketidakpuasan terhadap proses lelang proyek yang dianggap tidak transparan. Dalam video yang sama, seorang tokoh masyarakat, Alamsyah alias Ustadz Coy, terdengar memberikan komentar terkait dugaan adanya praktik tidak wajar dalam proses tersebut.

“Ini dugaan suap, ini tasnya,” ujar Ustadz Coy dalam video yang beredar.
“Ini kasus yang harus ditelusuri karena menyangkut proses tender proyek di Kabupaten Musi Banyuasin. Kita berharap penegakan hukum sejalan dengan komitmen Pemkab Muba untuk mewujudkan Muba Maju Lebih Cepat dan Bersih dari Korupsi,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian ULP Kabupaten Muba, Erdiansyah, membenarkan adanya insiden keributan, namun menegaskan bahwa peristiwa tersebut hanya merupakan kesalahpahaman antara pihak Pokja dan penyedia jasa.

“Benar, ada sedikit kesalahpahaman dan akan segera kami mediasi. Supaya tidak terjadi salah tafsir di masyarakat, silakan tanyakan langsung ke yang bersangkutan. Kami di ULP tidak pernah mengarahkan apalagi melakukan intervensi terhadap proses lelang,” jelas Erdiansyah saat dikonfirmasi wartawan.

Sementara itu, Tansyori, perwakilan Pokja IV Pemkab Muba, juga memberikan klarifikasi melalui video resmi yang diunggah di media sosial TikTok. Ia menjelaskan bahwa insiden itu bermula saat seorang peserta lelang bernama Beni datang bersama beberapa rekannya untuk menemui tim Pokja.

“Saya Tansyori bersama anggota Pokja IV Pemkab Muba menyikapi terkait keributan yang terjadi Rabu 15 Oktober 2025 sekitar pukul 12.00 WIB yang beredar di media sosial. Perlu kami jelaskan, pada hari itu saudara Beni beserta kawan-kawannya mendatangi kantor kami terkait pekerjaan yang diikuti. Namun karena proses sudah selesai dan kami merasa terancam, kami tidak mau menemui mereka,” ujar Tansyori dalam video tersebut.

Ia melanjutkan, demi alasan keamanan, pihaknya meminta pengawalan.

“Kami meminta bantuan kawan kami, Dodi, untuk melakukan pengawalan karena kami hendak istirahat makan siang. Dodi lalu menghubungi ponakannya, anggota Polres Muba bernama Briptu Dodi Alfayed, untuk menjemput kami dan mengawal,” jelasnya.

Tansyori juga menegaskan bahwa anggota Polri tersebut tidak memiliki hubungan apa pun dengan proyek yang dipermasalahkan.

“Perlu kami tegaskan, Briptu Dodi Alfayed tidak ada hubungannya dengan paket pekerjaan yang dipermasalahkan Insinyur Beni,” tegasnya.

Menindaklanjuti viralnya video tersebut, Kapolres Musi Banyuasin AKBP G. Sinaga, S.H., S.I.K., M.H. melalui Kasi Propam Polres Muba AKP Zanzibar Zulkarnain, S.H., memerintahkan penyelidikan untuk memastikan ada atau tidaknya keterlibatan anggota Polri dalam peristiwa itu.
Unit Paminal sudah memanggil dan mengamankan anggota yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. ( Foto : 2nd — info kota sekayu )

“Begitu video itu beredar luas di media sosial, kami langsung mengambil langkah tegas dan serius. Unit Paminal sudah memanggil dan mengamankan anggota yang bersangkutan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kasi Humas Polres Muba IPTU S. Hutahaean, S.H., mewakili Kasi Propam.

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa senjata api yang terlihat dalam video telah diamankan oleh Sie Propam Polres Muba untuk keperluan pemeriksaan. Briptu DA kini tengah menjalani pemeriksaan mendalam untuk memastikan apakah ada pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri.

“Senjata api milik yang bersangkutan sudah diamankan. Saat ini pemeriksaan sedang berjalan untuk memastikan duduk perkara dan apakah ada unsur pelanggaran disiplin atau keterlibatan dalam proyek,” tambah IPTU Hutahaean.

Kapolres Muba, AKBP G. Sinaga, menegaskan komitmennya untuk bertindak profesional dan transparan dalam menangani setiap dugaan pelanggaran oleh anggota.

“Kami tidak akan mentolerir setiap bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polri. Proses penyelidikan akan dilakukan secara objektif sesuai ketentuan yang berlaku. Jika terbukti terlibat, akan kami tindak tegas,” tegas Kapolres.

Menurut Kasi Humas Polres Muba, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kehadiran anggota Polri di lokasi hanya untuk menjemput saudaranya yang merasa terancam, bukan untuk urusan proyek.

Video keributan yang terjadi di depan Kantor LPSE Muba pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIB itu kini masih menjadi sorotan publik. Pihak Sie Propam Polres Musi Banyuasin memastikan akan memberikan informasi lanjutan setelah proses penyelidikan selesai.

(Redaksi — Info Kota Sekayu)
Redaksi
Redaksi INFO KOTA SEKAYU

Post a Comment for "Viral Keributan di ULP Muba, Uang Pecahan Rp100 Ribu Bertebaran — Pokja IV dan Polres Muba Akhirnya Buka Suara"