![]() |
Ferri Rusdiono, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Dwipantara. ( Foto : 1st — info kota sekayu ) |
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa ada orang yang begitu dihormati, meskipun mereka tidak kaya, tidak terkenal, bahkan tidak suka tampil di depan umum?
Jawabannya bukan soal apa yang mereka punya, tetapi bagaimana mereka bersikap. Karena sikap adalah refleksi dari karakter. Dan karakter yang kuat akan secara alami membangun rasa hormat—tanpa perlu diminta, apalagi dipaksakan.
Jika kamu ingin menjadi pribadi yang dihargai dan disegani, mulailah dengan membangun tujuh sikap berikut ini:
1. Bertanggung Jawab, Bukan Lempar Tangan
Orang yang bisa diandalkan adalah orang yang mudah dihormati. Ketika kamu berani mengakui tindakan dan keputusanmu, bahkan saat hasilnya tidak sesuai harapan, itu menunjukkan kedewasaan. Sebaliknya, suka menyalahkan orang lain hanya akan membuatmu kehilangan kepercayaan dan rasa hormat.
2. Konsisten Antara Perkataan dan Perbuatan
Integritas bukan hanya soal berkata jujur, tapi juga soal selaras antara ucapan dan tindakan. Ketika kamu konsisten dan bisa memegang komitmen, orang akan merasa nyaman mempercayaimu. Dan dari situlah rasa hormat tumbuh.
3. Rendah Hati, Tanpa Merendahkan Diri
Kerendahan hati adalah kekuatan yang tidak berisik. Kamu bisa percaya diri tanpa harus menyombongkan diri. Orang yang rendah hati tahu bahwa setiap orang punya nilai, dan mereka tidak segan untuk mendengar dan belajar dari siapa pun.
4. Menghargai Waktu dan Menepati Janji
Disiplin waktu adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Menepati janji bukan hanya soal etika, tapi juga kredibilitas. Orang akan lebih menghormatimu jika kamu dikenal sebagai pribadi yang bisa diandalkan dalam urusan waktu dan janji.
5. Mendengarkan Tanpa Menghakimi
Di dunia yang ramai dengan opini, kemampuan untuk mendengar dengan empati adalah hal langka. Saat kamu bisa menjadi pendengar yang tulus tanpa langsung menghakimi, kamu bukan hanya dihormati, tapi juga dicari—karena kehadiranmu memberikan rasa aman.
6. Berani Minta Maaf dan Mengakui Kesalahan
Mengakui kesalahan bukan tanda kelemahan, justru itu bukti bahwa kamu dewasa dan bertumbuh. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu tidak egois dan siap belajar. Dan orang yang mau belajar dari kesalahan akan jauh lebih dihargai daripada mereka yang selalu merasa benar.
7. Tidak Ikut-ikutan Menghakimi atau Bergosip
Menjaga lisan adalah tanda kedewasaan emosional. Orang yang senang menilai dan membicarakan keburukan orang lain akan cepat kehilangan kepercayaan dan respek. Sebaliknya, mereka yang bisa menjaga sikap dan tidak mudah terbawa arus akan dilihat sebagai pribadi yang bijak.
Respect tidak bisa dibeli, tidak bisa dipaksa, dan tidak bisa diminta. Ia tumbuh dari sikap, tindakan, dan konsistensi dalam menjalani nilai-nilai hidup yang baik. Saat kamu mulai menerapkan tujuh sikap ini, kamu tidak hanya akan dihormati oleh orang lain—tapi juga akan lebih menghargai dirimu sendiri.
Tulisan ini merupakan karya Ferri Rusdiono, Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Online Dwipantara (Ketua DPP PWO Dwipa).
Sebuah refleksi kepemimpinan dan penguatan nilai-nilai etika dalam kehidupan sosial dan profesional.
Post a Comment for "Tujuh Sikap yang Membuat Orang Lain Menghormatimu, Meski Tanpa Kata-Kata"